Kamis, 29 April 2010

Berita Bukan Hanya Fakta Tapi Wacana | JOGLOPOS.com

Artikel ini menjelaskan beberapa hal tentang lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.

Berita Bukan Hanya Fakta Tapi Wacana

œBerita itu bukan sekedar menulis dan memaparkan  5W 1H (what,when,where,why,who dan how) tetapi sebuah discourse (wacana),kata guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ibnu Hamad dalam diskusi œMenggugat Tanggung Jawab Etika Pemberitaan Media Massa di Gedung The Habibie Center Kawasan kemang Jakarta Selatan, Kamis.

Ibnu menambahkan bahwa berita yang ada sekarang adalah sebuah konstruksi realitas, bukan realitas yang sebenarnya .

œDisitulah letak discourse-nya melalui permainan strategi framing, signing, priming. Terkait etika pemberitaan, maka patut dibuat news disclaimer, ibarat sebuah produk, kata Ibnu.

Sebagian besar informasi ini datang langsung dari kata kunci%% pro. Hati-hati membaca sampai akhir benar-benar menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Framing mencakup pengetahuan, fakta, imajinasi, moralitas, signing yaitu aspek verbal,non verbal, grafis, tataletak ketiga priming meliputi penentuan tempat, dan penentuan waktu.

Sementara itu mengenai kompetensi narasumber bercermin  dugaan rekayasa Makelar Kasus oleh TVOne , Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika dan Dewan Pers Agus Sudibyo mengemukakan media harus mencek kebenaran informasi.

œTvOne tidak memperhatikan kredibilitas narasumber dan mengidentifikasikan berita yang tidak akurat serta melanggar kode etik, katanya.

Dia mengemukakan, pemberitaan yang tidak cover both side pasti menghakimi. Kalaupun berita telah unsur cover both side, belum tentu hal itu memenuhi sebuah kebenaran karena masih ada unsur " unsur lain yang harus dipenuhi. œDan menurut Bill kovach (pakar jurnalisme asal AS) kebenaran dalam jurnalisme seperti stalagtit dalam goa, katanya.

Pada kesempatan itu, wakil dari Redaksi  Pemberitaan Trans TV Satrio Arismunandar mengatakan bahwa saat ini pers tidak mencari kebenaran yang hakiki karena hal itu tidak mungkin tercapai. œKebenaran  adalah kebenaran yang prosedural, katanya.

Related posts:

  1. Kantor Berita Se-Asia Fasifik Bertekad Kembangkan Diri ke TV
  2. Priok Berdarah, TNI: Bukan Nganggur, Tapi Bukan Tugas TNI
  3. Pemanggilan Pimpinan KPK, Tidak Hanya Mengganggu Kinerja, Tapi Menyerang Sampai Mati
  4. Bukan Jual Pulau, Tapi Lelang Saham Resort
  5. Jasad di Temanggung Ternyata bukan Noordin M Top, tapi Mirip Ibrohim
Mereka yang hanya mengenal satu atau dua fakta-fakta mengenai lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010 bisa bingung dengan informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang menyesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar