
Di sisi lain, dengan berbagai model telepon selular yang dilengkapi kamera, serta video portabel lain, yang dapat dengan mudah merekam sebuah peristiwa, setiap anggota masyarakat dapat menjadi seorang reporter. Kehadiran website seperti youtube.com, menciptakan profesi baru, the citizen journalist atau yang dikenal dengan sebutan pewarta warga. Direktur Institute for Interactive Journalism di American University di Washington, Jan Schaffer, menjelaskan fenomena ini lebih lanjut. Apa yang disampaikan para pewarta warga melalui internet tidak selalu sama dengan berita dan informasi yang disampaikan jurnalis tradisional, namun tidak berarti apa yang mereka sampaikan tidak bernilai berita; nilainya saja yang berbeda, ujar Schaffer. Jim Gaines, mantan editor majalah TIME yang mendirikan Story River Media"sebuah perusahaan penerbit digital"menilai bahwa surat kabar mengalami kesulitan mencari perannya dalam lingkungan media baru. Jim menambahkan, Kesalahan yang dilakukan media cetak adalah menganggap internet sebagai saluran distribusi yang baru, padahal internet adalah sebuah media baru. Shaun Quigley, seorang eksekutif di Brunner Advertising, menduga bahwa tahun 2010 akan menjadi tahun pertama di mana anggaran para pemasang iklan lebih besar untuk media online dari pada untuk media cetak. Shaun menambahkan, Industri surat kabar dan versi online dari surat kabar tersebut saat ini sedang mengalami kegoyahan. Mereka tidak bisa menunjukkan nilai penting dari medianya kepada para pembaca, yang di lain sisi, bisa mendapatkan berita dari sumber yang lain yang lebih cepat. Kelangsungan hidup surat kabar, yang versi cetak maupun versi online tergantung kepada kecepatan dan cara mereka menyampaikan informasi. Dalam masyarakat yang bebas, orang memiliki akses terhadap banyak media baru, sehingga koran harus bisa bersaing dengan mereka. Bisakah mereka bertahan? (Sumber: VOA News).* Read also
- Situs Jejaring Sosial Ancam Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar